Kepemimpinan Pendidikan Islam

    

Kepemimpinan (leadership) merupakan pembahasan yang selalu menarik, karena ia merupakan salah satu faktor penting dan menentukan keberberhasilan atau gagalnya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Pentingnya hal itu ditandai dengan berlangsungnya berbagai jenis kegiatan pelatihan (training) kepemimpinan, terutama bagi individu yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin suatu organisasi atau lembaga. Dan sangat maklum bahwa setiap organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan memerlukan seorang pimpina tertinggi (pimpinan puncak) dan atau manajer tertinggi (top manajer) yang harus menjalankan kepemimpinan dan manajemen.

Menurut Stogdill, kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah pada pencapaian tujuan. Selanjutnya Robert Kreither dan Angelo Kinicki yang dikutip Haidar Imam Bukhori mengatakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara sukarela.

Pengertian pendidikan dilihat dari istilah adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Definisi lain dari pendidikan adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Sering ditafsirkan usaha pendidikan sebagai bimbingan kepada anak untuk mencapai kedewasaan yang kelak mampu berdiri sendiri dan mengejar cita-citanya.

Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung, bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akherat. Pendapat Al-Ghazali itu didukung oleh M. Athiyah Abrasyi mengatakan pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam ( pendidikan yang dikembangkan oleh kaum muslimin), dan Islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam. Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan.

Sesuai dengan situasi sekarang dimana kita berada di tengah-tengah perjuangan menuju tujuan pendidikan tidak lepas dan sangat membutuhkan tipe-tipe pemimpin, sebagai pemimpin pendidikan yang official leader.

Ada beberapa pendapat mengenai tipe-tipe kepemimpinan, antara lain: aPertama, kepemimpinan otokrasi. Kepemimpinan otokrasi disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif. Kedua, kepemimpinan demokrasi. Gaya atau tipe kepemimpinan ini dikenal pula dengan istilah kepemimpinan konsultatif atau konsensus. Ketiga, kepemimpinan laissez faire. Kepemimpinan laissez faire (gaya kepemimpinan yang bebas) adalah gaya kepemimpinan yang lebih banyak menekankan pada keputusan kelompok.

Jika diperhatikan secara seksama, dari tipe-tipe kepemimpinan yang telah diuraikan di atas, terdapat kesamaan dalam hal fokus perhatian, di mana yang menjadi pusat perhatiannya adalah perilaku kepemimpinan itu sendiri.

#KhairunNisa'

#ManajemenPendidikanIslam5
#RepublikManajemen



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama