Nilai Moralitas Kepemimpinan Pendidikan Islam
Kepemimpinan pendidikan yaitu seni atau kemampuan seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah atau pendidik dalam mempengaruhi bawahannya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan peserta didik cerdas dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Sedangkan kepemimpinan pendidikan Islam merupakan seni atau keterampilan seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.
Seorang pemimpin dalam lembaga pendidikan Islam harus memiliki kemampuan mengatur, mempengaruhi dan mengarahkan harus didasarkan pada nilai dan etika kepemimpinan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nilai berarti mutu, sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai kepemimpinan dalam makalah ini adalah sejumlah sifat-sifat utama/dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai norma dan nilai yang berlaku.
Kepemimpinan kependidikan Islam adalah proses menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang didalam organisasi atau lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu mencakup proses mendidik dan mengajar. Untuk mewujudkan tugas terebut, setiap pimpinan pendidikan harus mampu bekerja sama dengan orang-orang yang dipimpinnya untuk memberikan motivasi agar melakukan pekerjaannya secara ikhlas. Oleh sebab itu, seorang pemimpin pendidikan harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengembangkan sumber daya manusia lembaga pendidikan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip- prinsip kepemimpinan dalam pendidikan Islam yaitu al-Qur’an dan hadits.
Etika difungsikan sebagai penuntun bagi pemimpin dalam bersikap dan bertindak menjalankan kehidupan menuju ke tingkat keadaan yang lebih baik. Kepemimpinan beretika akan membuat suasana hubungan kerja dalam organisasi atau sebuah lembaga pendidikan Islam lebih nyaman dan terhindar dari konflik vertikal maupun konflik horizontal.
Prasyarat penting mewujudkan kepemimpinan yang kuat dan efektif adalah moral kepemimpinan. Moral berkaitan dengan baik atau tidak baiknya suatu tindakan, sikap dan tingkah laku seorang manusia, serta tindakan, sikap dan tingkah laku tersebut dapat diterima oleh semua orang sebagai suatu yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan bersama. Oleh sebab itu seseorang yang ingin menjadi pemimpin yang baik dan berhasil harus memiliki moral kepemimpinan. Dengan demikian moral kepemimpinan juga menjadi salah satu penentu atau prasyarat kualitas seorang pemimpin agar berhasil dalam menggerakkan pembangunan disegala bidang kehidupan, terutama pendidikan.
Beberapa nilai kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain:
- Integritas dan moralitas. Integritas menyangkut mutu, sifat dan keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Moralitas menyangkut sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan adat sopan santun. Persyaratan integritas dan moralitas penting untuk menjamin kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa.
- Tanggung jawab. Seorang pemimpin harus memikul tanggung jawab untuk menjalankan misi dan mandat yang dipercayakan kepadanya. Pemimpin harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukannya untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam lembaga pendidikan Islam. Tanggungjawab dan pengorbanan adalah dua hal yang saling berhubungan erat. Pemimpin harus mengutamakan kepentingan organisasi/lembaga dari pada kepentingan pribadi atau keluarga termasuk pengorbanan waktu.
- Visi pemimpin. Kepemimpinan seorang pemimpin nyaris identik dengan visi kepemimpinannya. Visi adalah pandangan/wawasan ke depan atau arah ke mana lembaga dan orang-orang yang dipimpin akan dibawa oleh seorang pemimpin.
- Kebijaksanaan. Kebijaksanaan yaitu kearifan seorang pemimpin dalam memutuskan sesuatu sehingga keputusannya adil dan bijaksana. Pemimpin setiap saat dihadapkan kepada situasi yang rumit dan sulit untuk mengambil keputusan karena terdapat perbedaan kepentingan antar kelompok masyarakat dan mereka yang akan terkena dampak keputusannya. Dalam kepemimpinan Islam, selain upaya manusia menekuni dan mencari kebijaksanaan, perlu upaya meminta kebijaksanaan kepada Allah Swt. sebagai sumber untuk memutuskan keputusan yang terbaik dan bijaksana seperti melalui istikharah.
- Keteladanan. Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapat menjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya. Keteladanan berkaitan erat dengan kehormatan, integritas, dan moralitas pemimpin. Dalam kepemimpinan islam nilai keteladanan diartikan sebagai uswatun hasanah. Tokoh keteladanan atau uswatun hasanah dalam kepemimpinan pendidikan Islam adalah Nabi Muhammad Saw.
- Keimanan. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat penting karena pemimpin adalah manusia biasa dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran dan akal budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu dipecahkan dengan kemampuannya sendiri, maka ia harus bersandar kepada Allah Swt. Pemilik kehidupan, penyelenggara dan pemberi apa yang kita butuhkan. Pemimpin yang beriman menyadari bahwa semua pebuatannya diketahui dan diawasi oleh Allah Swt. sehingga dia sadar dan takut menghianati amanat sebagai pemimpin.
- Sosial (kemampuan berkomunikasi). Nilai sosial yang dimaksud adalah sebagai seorang pemimpin harus bisa bersosialisasi dengan angota-anggotanya atau dengan kata lain mampu berkomunikasi antara pemimpin dan yang dipimpin sehingga kepemimpinannya dapat efektif dan efisien.