Pengaruh Kepemimpinan Pendidikan Islam terhadap Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterampilan
Kepemimpinan Pendidikan Islam dapat berpengaruh signifikan terhadap pengembangan kurikulum berbasis keterampilan. Pemimpin yang memahami nilai-nilai Islam dan visi pendidikan Islam dapat membimbing penyusunan kurikulum yang mengintegrasikan aspek keagamaan dan keterampilan praktis. Hal ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik dan relevan untuk pengembangan kompetensi siswa.
pengaruh perkembangan ilmu pengetahauan dan teknologi terhadap pendidikan adalah memberikan materi atau bahan yang akan disampaikan dalam proses pendidikan serta menuntut lembaga pendidikan untuk mampu memberikan pengetahuan, keterampilan baru yang akan dikembangkan melalui pengembangan kurikulum.Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplementasikan. Sebaik apa pun kurikulum itu di rancang, namun apabila di dalam pelaksanaanya tidak didukung oleh berbagai macam unsur maka akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Maka perlu adanya pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, sesuai dengan tuntutan kompetensi
Hal ini memiliki implikasi terhadap peranan guru sebagai wahana untuk melahirkan lulusan yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif dengan memiliki kemampuan serta daya saing tinggi para siswa mengahadapi berbagai resiko dan ketidak pastian sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi dan sosial budaya sehingga siswa dituntut untuk belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan/ keahlian yang memeadai.
Para siswa saat ini hidup dalam dunia yang berbedah dan jauh lebih kompek dibanding zaman sebelumnya. Guru sebagai ujung tombak atau sebagai sosok terdepan (frontliner) didalam proses pendidikan, dituntut mampu memberikan pengetahuan, sikap, prilaku, dan keterampilan, melalui strategi dan pola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi para guru untk memberikan bekal kepada peserta didik agar bisa hidup dimasa depan.
Salah satu upaya untuk mempersiapkan siswa menghadapi zaman global ini yaitu dengan mengembangkan kurikulum sekolah yang memuat perspektif global. Kurikulum yang bercorak perspekti global adalah kurikulum yang yang juga memuat wawasan global, bukan hanya nasional ataupun lokal. Kurikulum tersebut harus mampu membawa siswa untuk berpikir global dalam arti siswa mampu mengungkapkan informasi sebanyak mungkin dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai pajangan yang mengarahkan mereka menjadi warga negara yang produktif dan menjadi insan yang mempunyai kepedulian sosial terhadap orang lain di sekitarnya, mampu bekerja sama, saling ketergantungan secara harmonisDalam aktivitas/kegiatan belajar, guru harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai cara yang optimal dan berbeda-beda untuk mempelajari dan memahami informasi baru, bahwa siswa perlu diajarkan cara-cara yang lain dari metode belajar standar yang telah dialaminya untuk memaksimalkan informasi yang dapat mereka pahami dalam kegiatan belajar mengajar
Oleh karena itu, guru dituntut untuk senantiasa menyempurnakan dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, dan seni, serta tuntutan kebutuhan lokal, nasional, dan global, sehingga kurikulum yang dikembangkan disekolah betulbetul diperlukan oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan lingkungan, perkembangan jaman, serta tuntuan dan beban tugas yang akan dilakukan setelah mengikuti pembelajaran (E. Mulyasa2006, 7).
Keberhasilan kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemempuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikannya dalam pembelajaran. Kemampuan, serta tugas yang dibebankan kepadanya. Tidak jarang kegagalan penerapan kurikulum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan guru dalam memahami tugas-tugas yang harus dilaksanakannya (E. Mulyasa2006, 6). Oleh karena itu untuk mencapai tujuan dalam suatu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman, perlunya bagi seorang pendidik mengetahui model.