Persaingan di dunia pendidikan semakin ketat, terutama di era digital yang menawarkan berbagai alternatif pembelajaran. Mulai dari pendidikan formal hingga kursus daring, masing-masing institusi berlomba menarik perhatian calon siswa. Dalam kondisi ini, strategi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) menjadi kunci untuk merancang promosi yang efektif dan relevan.
Segmentasi: Mengenali Keragaman Pasar
Segmentasi adalah proses membagi pasar berdasarkan karakteristik tertentu. Dalam dunia pendidikan, segmentasi dapat dilakukan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, hingga minat calon siswa. Sebagai contoh, sekolah dasar akan memfokuskan pada anak usia 6–12 tahun, sedangkan perguruan tinggi membidik siswa SMA. Institusi kursus daring, seperti pelatihan keterampilan digital, dapat menyasar profesional muda atau pekerja yang ingin meningkatkan karier mereka. Dengan segmentasi yang tepat, institusi dapat menyusun program dan promosi yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok.
Segmentasi adalah proses membagi pasar berdasarkan karakteristik tertentu. Dalam dunia pendidikan, segmentasi dapat dilakukan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, hingga minat calon siswa. Sebagai contoh, sekolah dasar akan memfokuskan pada anak usia 6–12 tahun, sedangkan perguruan tinggi membidik siswa SMA. Institusi kursus daring, seperti pelatihan keterampilan digital, dapat menyasar profesional muda atau pekerja yang ingin meningkatkan karier mereka. Dengan segmentasi yang tepat, institusi dapat menyusun program dan promosi yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok.
Targeting: Memilih Segmen Prioritas
Setelah segmentasi, langkah berikutnya adalah targeting, yaitu menentukan segmen yang akan menjadi fokus utama. Tidak semua segmen pasar harus dijangkau sekaligus; penting bagi institusi untuk memprioritaskan kelompok yang memiliki peluang konversi tertinggi. Sebagai contoh, universitas swasta mungkin memprioritaskan siswa SMA dari keluarga menengah ke atas, sementara lembaga pelatihan dapat memfokuskan pada pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan di bidang tertentu.
Positioning: Menonjolkan Keunggulan Kompetitif
Langkah terakhir adalah positioning, yakni membangun citra institusi yang unik dan relevan di benak calon siswa. Misalnya, sekolah dengan pendekatan bilingual dapat memosisikan diri sebagai penyedia pendidikan internasional yang terjangkau. Sedangkan kursus online dapat memosisikan dirinya sebagai solusi fleksibel bagi pekerja sibuk. Pesan ini harus konsisten disampaikan melalui media promosi, seperti iklan digital, media sosial, hingga seminar pendidikan.
Melalui penerapan STP yang tepat, institusi pendidikan dapat lebih fokus, relevan, dan unggul dalam persaingan. Strategi ini memungkinkan mereka memahami kebutuhan calon siswa, menjangkau segmen yang tepat, dan membangun citra yang kuat di pasar. Dalam masa kini, STP bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan untuk sukses di dunia pendidikan.
Opini ini ditulis oleh: Lukmanul Hakim (Mahasiswa semester 3 Prodi MPI STAIHA Bawean), Editor: Muwafiqus Shobri (Dosen Prodi MPI STAIHA Bawean).
Tags:
Opini Mahasiswa